Mojokerto, seblang.com – Kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan melakukan deteksi dini penyakit, terus menjadi fokus utama dalam menjaga kualitas hidup. Di tengah meningkatnya angka penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi, upaya preventif menjadi kunci penting.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyediakan layanan mudah bagi masyarakat untuk dapat melakukan pemantauan kondisi kesehatan, melalui fitur skrining riwayat kesehatan yang dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN secara rutin setiap tahun.
Puskesmas Bawangan Jombang merupakan salah satu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang aktif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan fitur skrining riwayat kesehatan pada aplikasi Mobile JKN. Saat Salah satu petugas Puskesmas Bawangan, Arcumopyga Firmansyah
Agustina menyampaikan, bahwa fitur skrining ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui potensi risiko penyakit secara dini.
“Fitur skrining kesehatan di Mobile JKN sangat membantu masyarakat dalam mendeteksi dini riwayat penyakit tidak menular. Ini menjadi alat bantu pencegahan yang efektif karena mudah digunakan dan bisa diakses dari ponsel kapan saja” ujar Agustina.
la juga menyoroti bahwa semakin banyak kelompok usia muda, khususnya dewasa muda, yang kini teridentifikasi memiliki risiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Hal ini menunjukkan bahwa pola hidup modern, seperti kurang aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, serta stres berkepanjangan, telah membawa dampak negatif bagi generasi produktif.
“‘Skrining online sangat penting karena penyakit tidak menular sekarang ini semakin banyak. Apalagi sudah mulai banyak kelompok usia dewasa muda yang memiliki PTM. Maka dari itu, skrining online bisa menjadi alat bantu untuk pencegahan karena praktis dan mudah diakses,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agustina menekankan bahwa edukasi mengenai pentingnya pola hidup sehat harus berjalan beriringan dengan pemanfaatan teknologi. Dengan melakukan skrining, masyarakat akan mendapatkan informasi terkait gaya hidup yang dijalani termasuk kebiasaan yang berpotensi menyumbang kejadian PTM.
“Dengan skrining masyarakat jadi tahu gaya hidup apa yang ternyata berisiko, misalnya kebiasaan merokok, jarang olahraga, atau pola makan yang tidak seimbang. Dari situ mereka bisa mulai mengubah kebiasaan tersebut untuk menghindari penyakit di masa depan,” tambahnya.