“Kemudian kami juga memastikan apakah ada kecurangan BBM, yang dicampur atau diberi pewarna,” imbuhnya.
Naufal menambahkan, pihaknya juga menakar jumlah bahan bakar minyak yang keluar dari nozzle (Pipa keluar BBM), saat mengisi di motor ataupun mobil.
“Kami juga cek dari alat dispenser yang ada di SPBU. Untuk takarannya menggunakan gelas ukur, kami pastikan ukurannya pas. Dengan standar pengecekan ini, harus pas per liternya,” ujarnya.
Sementara itu, Pengelola dan Penanggung Jawab SPBU 54-68102 Desa Jubung, Kecamatan Sukorambi, Jember, Muhammad Mursyid juga ikut membenarkan informasi yang disampaikan Naufal.
“Untuk stok sampai saat ini aman. Pengiriman juga normal. Per hari di SPBU kami menghabiskan 16-17 ton per hari. Itu untuk jenis BBM Pertalite dan bio solar,” ucapnya.
“Sementara untuk Dexlite, itu stok 4 ton setengah bulan baru habis. Peminatnya sedikit. Pertamax dan Pertamax turbo, juga sama. Karena BBM jenis ini alternatif, jika pertalite atau bio solar antri panjang dan lama. Baru nanti ada yang beli,” pungkasnya.












