“Yang menjadi prioritas adalah yang sekolah yang dikunjungi Bapak Bupati, namanya rehab kalau Rp 70 juta rusaknya total kan gak cukup, jadi rehab ringan,” ungkap Langgeng.
“Nanti rehabnya ya relatif ya, kalau hanya rusak atapnya saja Rp 70 cukup, kalau sama tembok yang pecah mungkin gak cukup. Jadi diutamakan anak anak nyaman dan aman belajar, jadi prioritas rehab atapnya,” terangnya.
Langgeng menandaskan walaupun nantinya di setiap kecamatan saat Sambang Desa ada dua atau tiga sekolah yang rusak tetap hanya satu yang akan direhab.
“Nanti diambil yang paling urgent kita rehab, dan biar rata setiap kecamatan maka cukup saja lembaga saja, namun ada beberapa kecamatan yang mendapatkan dua lembaga,” beber Langgeng.
Selain dari anggaran APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK), Disdik juga akan melakukan rehab pada sekolah yang ada di Kabupaten Malang melalui anggaran dari Kementrian Pendidikan.
“Nanti ada dari Kementerian tidak Rp 70 juta tapi nominalnya per sekolah mendapatkan Rp 100 juta untuk rehab,” tandasnya.
Bupati Malang H.M Sanusi pada setiap kunjungan Sambang Desa selalu menyempatkan diri meninjau sekolah sekolah yang rusak, dan ada 33 kecamatan di Kabupaten Malang yang akan dikunjungi untuk melihat potensi yang ada di desa./////////











