Dengan kebersamaan tersebut, imbuh Ipuk, akan menjadi modal sosial untuk membangun lingkungan. Seperti halnya kebersamaan dalam menjaga kebersihan sekitar atau merawat fasilitas umum yang ada. “Ini bisa didorong untuk hal-hal positif dalam membangun lingkungan,” tegasnya.
Ipuk sendiri ikut serta dalam lomba berebut bola bareng ibu-ibu setempat. Para ibu berpasangan, dan satu bola diletakkan di tengah mereka. Mereka harus mengikuti instruksi dari juri hingga muncul instruksi mengambil bola dan mereka harus beradu tangkas untuk berebut bola.
“Seru juga ternyata. Saya kalah sigap, kalah, tidak bisa merebut bola,” ucap Ipuk sambil tertawa usai bermain.
Sepanjang bulan Agustus memang tumbuh tradisi pesta rakyat yang digelar nyaris di seluruh pelosok negeri. Bahkan, bagi warga Indonesia yang ada di luar negeri sekalipun. Kegiatan lomba-lomba dengan beragam jenisnya dihelat dari sekala RT, kampung hingga tingkat nasional. (*)










