“Kami tidak ingin mendengar ada rakyat yang tidak makan, kesulitan mendapat akses pengobatan dan kesehatan, kesulitan air bersih, tidak bisa sekolah pendidikan dasar karena tidak ada biaya, dan lain sebagainya,” tegas Mas Rio.
Selain itu, mereka juga menyoroti pentingnya perbaikan layanan perizinan bagi investor dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Mas Rio mengajak seluruh jajaran birokrasi untuk menerapkan prinsip 4S, yaitu Senyum, Salam, Sapa, dan Solutif.
“Kami juga tidak ingin mendengar tentang berbelitnya layanan perizinan dari investor, ada masyarakat tidak bisa mengakses program BRANTAS, mendapat laporan ada birokrat yang berfungsi melayani masyarakat malah bersikap seperti raja. Mari terapkan 4S, Senyum, Salam, Sapa, dan Solutif,” tambahnya.
Di tengah keterbatasan anggaran, Mas Rio menekankan pentingnya efisiensi dan inovasi dalam pengelolaan keuangan daerah. Ia mengajak seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dalam memecahkan berbagai permasalahan.
“Oleh karena itu, mari dengan kekuatan APBD kita di angka Rp1,852 triliun dan di tengah Inpres 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran, jangan jadikan itu alasan untuk menurunkan kinerja kita, tetapi jadikan itu sebagai pelecut semangat dan inovasi kita,” ujarnya.
Mas Rio juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para anggota DPRD yang memiliki jaringan ke tingkat pusat, untuk bersama-sama mengejar peluang investasi dan pembangunan bagi Kabupaten Situbondo, dengan tetap menjaga identitas kota santri.
“Selain itu, saya bersama orang-orang hebat di ruangan ini yang saya yakin secara politik memiliki jaringan ke atas, mari bergerak bersama dengan arahan dan dukungan Ibu Khofifah dan Pak Emil tentunya, kejar semua peluang yang ada di pusat, mari bawa investasi sebesar-besarnya ke Kabupaten Situbondo dengan tetap menjaga identitas Kota Santri,” pungkasnya./////