“Wartawan adalah pembawa misi kenabian, menyampaikan kabar baik untuk masyarakat. Tugas mereka begitu mulia, terutama dalam menjaga demokrasi,” ujar Zainal.
Pada kesempatan itu, Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta yang mengikuti UKW. Menurutnya, keikutsertaan dalam UKW merupakan wujud dedikasi dan niat baik untuk menjaga martabat profesi jurnalis.
“Profesi ini sangat agung, ibarat dewa dalam menegakkan demokrasi. Profesionalisme seorang jurnalis harus terus dijaga, dan salah satu caranya adalah dengan mengikuti UKW,” jelas Ninik.
Ia juga berpesan agar wartawan tidak berhenti belajar dan terus berkembang.”Jangan pernah berhenti untuk belajar. Saya ucapkan selamat kepada semua yang telah dinyatakan kompeten,” imbuhnya.
Salah satu cerita inspiratif datang dari Didik Indrianto, seorang peserta jenjang muda berusia 60 tahun dari Sidoarjo.
Didik menunjukkan semangat luar biasa dengan menempuh perjalanan jauh menggunakan sepeda motor untuk mengikuti UKW di Banyuwangi.
Ia menegaskan bahwa mencari ilmu adalah tugas seumur hidup. “Yang tua saja masih semangat, jadi jangan pernah berhenti mencari ilmu. Tiada akhir dalam menuntut ilmu, dan ini adalah bagian dari perjalanan hidup saya sebagai wartawan,” ujar Didik dengan penuh semangat.
Dedikasi Didik dan para peserta lainnya mencerminkan semangat profesi wartawan yang selalu berupaya melayani masyarakat dengan baik. UKW di Banyuwangi ini menjadi lebih dari sekadar proses sertifikasi; ini adalah simbol perjuangan dan dedikasi wartawan dalam menjaga demokrasi.​












