“Posyandu sebulan sekali bisa jadi metode kontrol. Ada pemeriksaan fisik termasuk gigi anak, yang membantu mendeteksi masalah lebih awal,” tambahnya.
Menurut drg. Wiwin, merawat gigi, menjaga pola makan, dan menciptakan lingkungan sehat tidak hanya mencegah penyakit gigi, tetapi juga melindungi tubuh dari berbagai penyakit sistemik. Hal ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi peserta JKN.
“Dengan menjaga kesehatan gigi dan tubuh, kita bisa terhindar dari penyakit. Menjadi peserta JKN yang sehat adalah kontribusi nyata untuk keberhasilan program ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, peran dokter dalam memberikan edukasi adalah bagian penting penyebaran kesadaran preventif. Ketika peserta mampu menjaga kesehatan mandiri, risiko komplikasi berkurang, beban klaim menurun, dan stabilitas finansial JKN tetap terjaga.
“Saya percaya keberhasilan JKN bukan hanya tanggung jawab BPJS Kesehatan atau fasilitas layanan kesehatan. Keberhasilan juga butuh dukungan aktif dari peserta. Mari bersama menjaga kesehatan dan keaktifan kepesertaan JKN, demi JKN yang lebih baik dan bermanfaat,” pungkas drg. Wiwin.////////












