Tidak hanya di bidang pendidikan, pemkab juga mendorong santri berdaya secara ekonomi melalui program santripreneur dan pesantren digital. “Kami ingin santri tidak hanya mandiri secara spiritual, tetapi juga mampu bersaing dan berkontribusi dalam ekonomi,” kata Ipuk.
Pada momen upacara tersebut, pemkab menyerahkan insentif kepada 14.241 guru ngaji se-Banyuwangi sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan Al-Qur’an di tingkat akar rumput. Penghargaan juga diberikan kepada para pemenang Festival Anak Sholeh 2025.
Upacara HSN berlangsung khidmat dengan kehadiran Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra, Ketua MUI KH. Muhaimin Asmuni, serta pimpinan organisasi Islam seperti PCNU, Muhammadiyah, LDII, Al Irsyad, Muslimat, Fatayat, Aisyiyah, dan FKUB.
Peringatan HSN tahun ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan kolaborasi pemkab dan Nahdlatul Ulama, mulai olimpiade Aswaja online, bakti sosial, hingga ziarah muassis. Rangkaian acara akan ditutup dengan Banyuwangi Bersholawat sebagai puncak peringatan











