Namun sekali waktu terjadi untuk mempermalukan gadis bersama keluarganya, terkadang seorang lelaki menggunakan aji pengasihan “Jaran Goyang” yang dimaksudkan agar si gadis bertingkah seperti jaranan, imbuh pria yang tinggal di Kampung Dukuh desa Glagah Banyuwangi itu.
Selanjutnya terkait dengan rampainya pemberitaan deklarasi Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) menurut Kang Usik, namanya dukun cakupanya bukan lagi nusantara akan tetapi sudah mendunia.
Menurut dia akan lebih baik apabila Perdunu menggelar “Festival Pengobatan Herbal Nusantara” yang bisa mengangkat aneka macam tanaman herbal bumi Blambangan yang terbukti mampu menjadi pengobatan alternatif dan para leluhur terbukti sebagian mampu hidup lebih dari seratus tahun.
Selain itu istilah santet yang dikenal dunia memiliki konotasi yang negatif sehingga bisa merugikan nama Banyuwangi yang susah payah diperjuangkan untuk dihapus dalam era kepemimpinan bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Saat ini terbukti berhasil merubah image menjadi Banyuwangi kota yang hebat dalam pembangunan dan pengembangan wisata yang diakui oleh masyarakat Indonesia bahkan dunia dengan berbagai penghargaan yang diraih.
Wartawan: Nurhadi












