Lebih lanjut dia mengungkapkan pihaknya menepis anggapan apabila agenda konsolidasi yang dilaksanakan berkaitan dengan momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Banyuwangi yang salah satu kontestannya adalah KH M. Ali Makki Zaini (Gus Makki), Ketua PCNU Banyuwangi yang dikarteker oleh PBNU. Menurut dia pemikiran tersebut hanya tafsir yang tidak berdasar.
“Tidak ada kaitannya (dengan Pilkada). Ini untuk membuat seluruh struktural NU bisa koheren. Selaras. Jika ada yang mengaitkan dengan Pilkada, itu mengada-ada,” tegasnya.
Alumnus Ponpes Lirboyo tersebut menjelaskan bahwa PCNU Banyuwangi bekerja keras menjalankan mandat yang diberikan oleh PBNU. Sejak 9 Maret 2024 lalu, telah dilakukan tugas-tugas keorganisasian. Dari konsolidasi, penertiban aset hingga mempersiapkan konferensi.
“Dengan keterbatasan personalia karteker, kita kerja keras untuk menjalankan tugas-tugas yang diberikan PBNU. Ini jelas menyita waktu dan tenaga. Sehingga baru sekarang bisa turba menyapa semua Ranting,” paparnya.
Perlu diketahui, SK Karteker PCNU Banyuwangi pertama kali terbit pada 9 Maret 2024 dan berlaku selama tiga bulan. Pada 9 Juni 2024, PBNU menerbitkan SK Karteker yang baru dengan penambahan personalia. Keputusan ini berlaku hingga 9 September 2024.
Saat ini, PBNU telah memperpanjang kepengurusan karteker Banyuwangi hingga dua bulan ke depan. “Kami berusaha mempersiapkan segala sesuatunya sebagaimana petunjuk PBNU. Semoga semuanya bisa segera terpenuhi, sehingga bisa dilakukan konferensi sebelum masa khidmat karteker habis,” pungkas Kiai Sunandi.












