Untuk menjamin kualitas debat, KPU menggandeng lima pakar dari berbagai perguruan tinggi ternama sebagai tim penyusun materi. Mereka adalah Ali Hamdan PhD dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr Sasongko Budi Susetyo dari Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, Direktur Politeknik Negeri Banyuwangi M Shofi’ul Amin, M Helmi Umam dari UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Dr Mohammad Ilyas Rolis dari FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya.
“Jawaban dan program kerja pasangan calon akan sangat menarik untuk dicermati. Ini bukan sekadar debat, tapi pertaruhan arah kepemimpinan dan kualitas pelayanan Banyuwangi lima tahun ke depan,” tegas Dian.
Komisioner KPU Banyuwangi Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM, Enot Sugiharto, mengajak warga Banyuwangi untuk tidak melewatkan momen penting ini. “Ini kesempatan emas bagi masyarakat untuk menilai langsung gagasan dan kapasitas calon pemimpinnya,” ujarnya.
Debat publik kedua ini merupakan bagian dari rangkaian Pilkada Serentak 2024 yang dirancang KPU Banyuwangi untuk membantu pemilih membuat keputusan cerdas dalam menentukan masa depan daerahnya. “Mari kita saksikan bersama, siapa yang paling siap membawa Banyuwangi ke arah yang lebih baik,” tutup Enot.









