“Kami doakan semoga anak – anaknya lebih perhatian ke ibunya, sebagai bentuk tanggung jawab anak kepada ibunya,” tulis Camat Cluring, Jumat (08/12/2023).
Akan tetapi statemen Camat Cluring, ini berbeda dengan keterangan Dimas, selaku Kepala Urusan (Kaur) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, yang mengatakan jika Mbah Mitun, saat ini hanya terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), sebagai penerima PBI JK. Bantuan itu menurutnya tidak aktif karena kemungkinan jarang dipakai.
“Terdaftar di PBI JK. Namun tak aktif. Ke depannya kami usulkan untuk penerima BPNT,” ungkap Dimas, melalui sambungan Whatsapp, Sabtu (09/12/2023).
Diberitakan sebelumnya, Masih ada saja di Banyuwangi, Jawa Timur, warga kurang mampu bertempat tinggal di rumah tak layak huni. Terlebih pemilik rumah merupakan seorang wanita tua hidup sendiri di rumah yang hampir 75 persen kontruksi bangunan dindingnya berbahan gedhek, atau ayaman bambu.
Bahkan kondisi dinding kamar tidur milik Mbah Mitun, warga Rt 04 Rw 0 Dusun Cempokosari, Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, ini sangat memperihatinkan. Karena terdapat banyak lubang, lantaran gedheknya sudah lapuk.
Kondisi ini diperparah saat malam hari, angin bisa berhembus bebas ke seluruh ruangan bahkan masuk ke kamar tidur milik nenek berusia 70 Tahun tersebut. Yang lebih memprihatinkan lagi, saat musim penghujan. Air hujan masuk, serta terdapat kebocoran di beberapa titik genting rumahnya.
“Ya seperti ini kondisinya nak. Kalau hujan bocor. Dapur dan kamar mandinya juga sama,” terang Mbah Mitun, Jumat (08/12/2023). ////










