
Menurutnya, pembangunan gedung baru ini akan memberikan ruang yang lebih luas untuk penyimpanan berkas atau data rekam medis, memastikan kemudahan akses petugas dalam mencari dokumen rekam medis pasien.
“Dengan dana dari DBHCHT yang kami terima, pembangunan gedung rekam medis dan pengadaan alat kedokteran, seperti Hyperbaric Oxygen Therapy, menelan biaya sebesar Rp997.867.681,” ungkap Heri.
Diharapkan bahwa pada awal Tahun 2024, gedung baru ini akan mulai dioperasionalkan, memungkinkan RSUD Abdoer Rahem untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan efisien kepada masyarakat Situbondo. (Kadari/Adv)










