Menariknya, di tengah suasana pesta budaya tersebut, Abah Rofi’i juga menyampaikan aspirasi penting terkait rencana pembangunan jalan lingkar Desa Gampingan. Ia menilai, infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan untuk mengurai kemacetan, terutama di sekitar SMA Taruna Nusantara Gampingan yang setiap hari ramai aktivitas pelajar.
“Kami akan berkoordinasi dengan Pak Bupati Malang agar pembangunan jalan lingkar bisa segera terwujud. Jalan ini sangat vital untuk kepentingan banyak orang, bukan hanya warga Gampingan,” tegasnya.
Abah Rofi’i bahkan berharap, aspirasi tersebut dapat sampai ke pemerintah pusat.
“Kalau bisa, teman-teman media juga membantu menyampaikan ke Bapak Presiden Prabowo. Kami yakin, jalan ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Selain menyoroti persoalan pembangunan, Abah Rofi’i juga menyampaikan pesan moral kepada ribuan warga yang hadir. Ia mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan negatif yang dapat mencoreng jalannya acara.
“Jangan sampai ada yang membuat gaduh, apalagi mengonsumsi minuman keras. Mari kita jaga nama baik desa melalui acara positif seperti ini,” pesannya.
Kirab Budaya Gampingan 2025 tak hanya menghadirkan kemeriahan tradisi, tetapi juga menjadi ruang bagi warga untuk menyatukan aspirasi demi kemajuan desa. Dengan tingginya antusiasme masyarakat dan kuatnya semangat gotong royong, Gampingan menunjukkan bahwa budaya dapat menjadi jembatan menuju kesejahteraan bersama.//////////////
