
Untuk peserta yang mengikuti Festival Anggrek itu, para pesertanya diikuti dari seluruh Indonesia.
“Ada yang dari Solo, Malang, Batu, Bandung, dan mereka semua niat untuk datang ke Jember mengikuti festival anggrek ini. Totalnya ada 51 peserta,” ungkapnya.
“Tadi juga ada lomba-lombanya Kategori The best Anggrek kreasi, dan dari jember juga banyak produk-produk anggreknya tidak kalah menariknya,” sambungnya.
Ditanya soal berapa harga tanaman anggrek yang ada di pameran tersebut?
“Kisarannya dari harga Rp 50 ribu hingga satu juta rupiah. Itu tergantung jenis anggreknya. Karena semakin bagus kombinasi warna dan bentuknya, itu semakin mahal nilai jualnya,” katanya.
Pihaknya berharap, dengan terselenggaranya Festival Anggrek II di Jember, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Sehingga bisa mengajak publik untuk kembali melirik anggrek, sebagai potensi pengembangan ekonomi. Serta memberi kesempatan kepada penggemar anggrek untuk menampilkan dan melombakan koleksinya dalam kontes anggrek,” tandasnya.












