Bupati juga menekankan pentingnya memaksimalkan latihan agar saat tampil nanti bisa memberikan suguhan terbaik. “Kalian penari terpilih. Tampilkan dengan hati dan latihan yang sungguh-sungguh, ini membawa nama Banyuwangi dan Indonesia,” tambahnya.
Salah satu penari diaspora yang mencuri perhatian adalah Dian Novita, warga Tegaldlimo yang sejak 2016 tinggal di Milwaukee, Wisconsin, AS. Ia datang bersama suaminya untuk mengikuti Gandrung Sewu untuk pertama kalinya.
“Perjalanan dari Amerika memakan waktu 18 jam, tapi semua terbayar karena bisa ikut menari di tanah kelahiran. Ini sangat membanggakan,” ujarnya.
Tri Wahyu Puspitasari, diaspora Banyuwangi dari Sorong Papua, bersama dua rekannya juga turut tampil. Mereka aktif melestarikan tari Gandrung melalui sanggar Ikawangi Sorong.
“Kami tetap Banyuwangi meski tinggal jauh. Latihan terus kami lakukan dan kami bangga bisa kembali menari di kampung halaman,” ucap Tri./////