Ditanya soal titik penjemputan di lokasi lainnya apakah juga bisa dilakukan hal serupa?
“Semoga ke depannya penjemputan ojol dan opang bisa dilakukan di lokasi lainnya seperti di terminal-terminal juga,” ujarnya.
“Ini kan baru permulaan, doakan saja, ke depan nanti bisa lebih banyak untuk titik-titik penjemputan lainnya. Tentunya kita berharap agar ojol dan opang ini bisa selalu bersinergi,” sambungnya.
Terpisah, Area Operations Manager Gojek wilayah Jember, Nurandito Vindyawan, menyampaikan. Dalam solusi penyelesaian yang dilakukan dan sebagai penyedia aplikasi.
Pihaknya akan mengatur prosedur, penjemputan penumpang di wilayah Stasiun Jember, lewat input di sistem aplikasi.
“Kita akan lakukan setting di sistem, jadi ketika penumpang akan melakukan order di sini (stasiun) itu langsung masuk ke aplikasi Gojek. Mereka juga tidak perlu mengeluarkan uang tunai dan bisa menggunakan pembayaran non tunai,” ulas Nurandito.
“Kerjasama antara ojek Pangkalan dan PT Gojek Traveloka dengan pembentukan Koperasi Giat Bersama Sejahtera yang dikelola dari kedua belah pihak,” sambungnya menjelaskan.
Kemudian, untuk penentuan titik jemput akan disepakati bersama. Serta juga ada biaya retribusi bagi driver yang hendak mengambil orderan di stasiun.
“Untuk biayanya sebesar Rp 1000 untuk roda 2 dan Rp 2000 untuk roda empat. Biaya (retribusi) itu, nantinya akan kami tambahkan langsung di sistem aplikasi. Jadi agar driver dan customer itu tidak perlu repot-repot lagi menentukan siapa yang harus bayar retribusi,” tandasnya.///////












