Banyuwangi, seblang.com – Dua kasus keracunan makanan program Makan Bergizi (MBG) dalam sepekan membuat Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memperingatkan keras seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia menegaskan, setiap dapur MBG wajib menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan menjaga higienitas secara ketat, agar insiden serupa tidak terulang.
“Kejadian ini jadi pelajaran bagi semua. Mungkin tidak disengaja, tapi kalau proses dan SOP dijalankan benar, kejadian seperti ini bisa dihindari,” ujar Ipuk saat meninjau salah satu SPPG di Kecamatan Giri, Senin (27/10/2025).
Dalam sepekan, dua sekolah dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap makanan MBG. Kedua sekolah tersebut mendapatkan suplai makanan dari dua SPPG berbeda. Salah satu SPPG telah ditutup sementara, sementara satu lainnya masih dalam proses pemeriksaan.
Ipuk meminta makanan yang disajikan dalam program MBG harus berkualitas, higienis, dan layak dikonsumsi anak-anak. “Dengan demikian bisa dinikmati anak-anak, dengan menu yang bervariasi. Mudah-mudahan program ini terus berjalan baik,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya penerapan Standar Operasional Prosedur di semua SPPG secara maksimal. Pemkab Banyuwangi turut mendorong seluruh SPPG agar segera mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sesuai aturan baru Kementerian Kesehatan yang mewajibkan dapur MBG memiliki SLHS yang diterbitkan pemerintah daerah.
Selain aspek makanan, Ipuk menyoroti sanitasi dan pengelolaan limbah. Ia meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkoordinasi dengan pengelola dapur MBG untuk memastikan sistem pembuangan limbah berjalan benar.











