Rembuk Anak Banyuwangi Libatkan Pelajar Yatim, Difabel, dan Homeschooling

by -9 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Korban biasanya ingin identitasnya dilindungi, jadi penting ada komunitas yang mendampingi mereka,” ucap Jeanny. Ia juga mengaku senang mengikuti forum tersebut karena bisa bertukar pikiran dan bersosialisasi dengan banyak teman baru.

Sementara itu, Ilham, siswa SMA Luar Biasa (LB) Banyuwangi, mengusulkan agar ruang publik di Banyuwangi menyediakan informasi dalam huruf braille guna mempermudah akses bagi anak difabel.

“Kalau semua tempat ada informasi pakai braille, kami bisa tahu tentang bangunan-bangunan dan fasilitas di Banyuwangi,” tuturnya.

Dari SMAN 1 Wongsorejo, Kensi Permata Hati mengusulkan agar sosialisasi pencegahan pelecehan seksual dan kekerasan terhadap anak digencarkan di sekolah-sekolah. Ia mengaku terinspirasi setelah mengikuti forum dan berbagi kisah tentang pengalamannya membantu ibunya berjualan rujak.

“Acara ini menyenangkan dan menginspirasi. Saya tergerak karena cerita soal kekerasan anak,” katanya.

iklan warung gazebo