Banyuwangi, seblang.com – Seorang remaja RS (18) meninggal dunia secara misterius usai mengikuti latihan silat di salah satu perguruan di Banyuwangi.
Di tubuhnya terdapat luka lebam di punggung dan dada. Meski sempat mendapatkan perawatan di RSUD Blambangan, nyawanya tak tertolong.
Tragedi inipun menyisakan duka mendalam bagi keluarga besarnya di Kelurahan/Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi. Pasalnya, RS merupakan anak satu-satunya dari pasangan Abdul Somad (43) dan Sutami (44).
Atas peristiwa itu, orang tua korban berharap, perguruan silat tempat anaknya mengikuti latihan bisa bertanggungjawab atas kematian buah hatinya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMK tersebut.
Somad, ayah korban menceritakan awal tragedi kematian anak tunggalnya yang menjadi penyesalan cukup mendalam bagi keluarga.
Sabtu 3 Mei 2023, kata Somad, korban berpamitan kepada keluarga untuk uji kenaikan sabuk di Jalan Lingkar, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
“Saat itu dia berangkat Sabtu sore sekira habis Salat Ashar,” kata Somad, Selasa (6/6/2023).
Keesokan hari Minggu 4 Juni sekira pukul 04.30 WIB, keluarga didatangi rekan-rekan korban dari perguruan silat. Keluarga dikabari, bahwa RS telah dibawa ke klinik dan setelahnya dirujuk ke RSUD Blambangan. Kondisinya tidak sadarkan diri.
Korban sempat dirawat intensif. Namun kondisinya terus drop. Jantungnya berhenti berdetak. Pada Senin (5/6/2023) korban dinyatakan meninggal dunia.
Menyinggung soal hasil pemeriksaan luar medis, Somad menyebut di sekujur jasad korban itu terdapat beberapa luka lebam di bagian belakang alias punggung dan di depan, persis sekitar dada korban.












