Banyuwangi, seblang.com – Parade busana etnik Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) setiap tahunnya tidak hanya menjadi atraksi yang menarik bagi wisatawan. Namun, event ini juga membawa keberkahan bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).
Ratusan pelaku UMK, mulai pedagang asongan, kaki lima, hingga warga setempat memanfaatkan BEC untuk membuka lapak di sepanjang rute yang dilalui oleh para talent BEC.
Di sepanjang rute BEC yang mengambil start di kawasan Lorong Bambu di Gesibu Blambangan, menuju jalan Susuit Tubun, simpang lima, jalan A.Yani dan finish di Kantor Bupati Banyuwangi, dipenuhi para pedagang. Mulai dari jajanan pasar, aneka kuliner, mainan anak-anak, minuman, dan lainnya.
Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Ahmad Yani, mulai dari simpang lima hingga kantor Bupati Banyuwangi berjejer lapak-lapak dagangan. Bahkan jauh sebelum sebelum acara BEC yang berlangsung pukul 14.00, mereka telah membuka lapaknya.
“Ini yang kami harapkan saat digelar event-event Banyuwangi Festival. Ada dampak langsung bagi masyarakat yang turut mendapat keuntungan. Kami membebaskan trotoar di sekitar lokasi untuk berjualan UMKM karena ini adalah pesta warga Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
“Banyuwangi Ethno Carnival bukan sekadar parade. Tapi lebih dari itu. BEC juga memiliki efek untuk menggerakkan ekonomi rakyat,” kata Ipuk.












