“Pertanian dan perikanan telah terbukti sebagai sektor yang mampu bertahan bahkan di tengah pandemi Covid-19. Kami akan terus mendukung teknologi dan sarana yang dibutuhkan agar kesejahteraan petani dan nelayan meningkat,” ujar Ipuk.
Selama memimpin kabupaten yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini, Ipuk berhasil menjaga ketahanan pangan dan memastikan Banyuwangi selalu surplus pangan seperti produksi padi, jagung, kedelai, dan komoditas lainnya. Ia juga mengembangkan program-program bantuan alat pertanian untuk memodernisasi pertanian.
Selain itu Ipuk juga mendorong anak muda untuk terjun ke bisnis pertanian dan subsektornya melalui program Jagoan Tani.
“Saat ini Banyuwangi sudah lebih dari mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, bahkan memenuhi kebutuhan pangan ke luar daerah. Tak hanya itu, sektor pertanian manggis, buah naga dan jeruk kita juga sudah ekspor,” tambah Ipuk.
Begitu pula dengan sektor perikanan, banyak produk-produk hasil olahan laut dari Banyuwangi juga banyak dikirim ke mancanegara, seperti; Jepang, Amerika Serikat, China, Vietnam, Korea, dan masih banyak lagi.
“Selama ini sektor perikanan kita sudah berhasil menembus pasar ekspor. Ke depan akan terus diperkuat,” pungkas Ipuk.//////
