Menurut Anang, program ini sangat bermanfaat karena memberikan akses kesehatan lebih dekat.
“Pesanggaran saat ini sudah berkembang pesat. Kami berharap agar kepemimpinan Bu Ipuk berlanjut, karena berbagai program tersebut telah memberikan dampak positif di berbagai sektor kehidupan. Bagi kami, konsistensi dalam pembangunan adalah kunci bagi Banyuwangi yang lebih maju,” tambahnya.
Lebih lanjut Pendeta Anang juga mengapresiasi Ipuk yang sukses menjaga harmoni kehidupan dan kerukunan antar umat beragama.
“Saya juga menjadi anggota Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) merasa enjoy dengan Bu Ipuk. Karena beliau tidak pernah membeda-bedakan kami,” imbuh Pendeta Anang.
Kebijakan yang tidak membedakan semua golongan dari Bu Ipuk juga diwujudkan dalam pelaksanaan pemberian insentif guru agama. Mereka yang mendapatkan insentif bukan hanya kepada guru ngaji yang Islam tetapi juga diberikan kepada guru agama non-muslim. “Soal pemerataan dan kerukunan beragama, Bu Ipuk sangat luar biasa. Semoga kedepan terus ditingkatkan,” tambahnya.
Selama menggelar acara silaturahmi dan menyapa warga di Kecamatan Pesanggaran, Ipuk mendapatkan sambutan yang hangat dan meriah dari warga mulai dari komunitas nelayan, petani, tokoh adat, tokoh agama, para pemuda, dan tokoh masyarakat.
Sementara Ipuk Fiestiandani menyatakan pihaknya berkomitmen untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur, baik yang berupa pengaspalan hotmix dan pavingisasi. Kemudian membangun jembatan dengan konstruksi gender dan konstruksi beton yang lebih kokoh.
“Ke depan akan terus kami masifkan karena infrastruktur penting untuk menunjang dan memperlancar mobilitas warga, sehingga dapat meningkatkan dampak ekonomi,” kata Ipuk.//////










