Banyuwangi, seblang.com – Ramainya perbincangan di media sosial terkait PT BSI (Bumi Suksesindo) yang beroperasi di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, memunculkan banyak pro dan kontra di tengah masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Radio Suara Banyuwangi (97.2 FM) akan menggelar talkshow dengan menghadirkan narasumber pemerhati lingkungan hidup dan aktivis muda IWB. Acara akan berlangsung pada Selasa (25/11/25) pukul 09.00 WIB.
Rendra Prasetyo selaku host menyampaikan, “Dengan ramainya pembahasan tentang pro dan kontra PT BSI di media sosial, kami sebagai media elektronik ingin membuka ruang publik bagi masyarakat untuk mengulasnya bersama. Tema talkshow kali ini adalah ‘Tambang BSI: Antara Keuntungan, Kerusakan Lingkungan, dan Konflik Sosial’ dengan narasumber Amir Ma’rufkhan selaku pemerhati lingkungan hidup serta Abi Arbain, aktivis muda sekaligus Ketua IWB,” ujarnya, Sabtu (15/11/25).
Sebelumnya, Komisi IV DPRD Banyuwangi menggelar hearing atas permintaan Kelompok Tani Hutan (KTH) Tambak Agung, Desa Pesanggaran, Jumat (14/11/2025). Dalam forum yang dipimpin Ketua Komisi IV, Patemo, terungkap bahwa anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk tersebut menjalankan aktivitas pertambangan emas sesuai Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Selain itu, warga juga menyoroti persoalan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang yang dinilai belum sepenuhnya merasakan manfaat. Penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau kini disebut Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) turut menjadi sorotan.
Masyarakat meminta pemerintah daerah dan DPRD Banyuwangi mendorong transparansi data penerima PPM dan memastikan manfaatnya tepat sasaran.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Banyuwangi Suwito menegaskan bahwa keberadaan PT BSI seharusnya memberikan dampak positif bagi masyarakat Banyuwangi, terutama warga yang tinggal di ring satu.
“Pihak BSI harus benar-benar memikirkan rakyat Banyuwangi yang hidup di sekitar tambang. Penyaluran CSR harus dilakukan secara terbuka,” tegas Suwito dalam sidang tersebut.////////////











