Kepala Dinas Pendidikan, Suwadji, menjelaskan bahwa program PKW merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) di era ekonomi kreatif.
“PKW ini fokusnya pada pembentukan wirausaha baru. Peserta tidak hanya diberi keterampilan teknis, tetapi juga pendampingan dan praktik usaha agar siap membuka lapangan kerja sendiri,” terang Suwadji.
Ia menambahkan, sepanjang tahun 2025, terdapat 44 Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) aktif di Kabupaten Malang dengan berbagai bidang keahlian seperti kecantikan, tata busana, teknologi informasi, bahasa asing, dan kewirausahaan.
Dari jumlah tersebut, lima lembaga mendapatkan bantuan program PKK, dan tiga lembaga, termasuk LKP Saraswati, menjadi penerima program PKW.
“Kami ingin LKP tidak hanya menjadi tempat belajar keterampilan, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena sehat itu bukan hanya jasmani dan rohani, tapi juga sehat secara ekonomi,” tegasnya.
Bagi para peserta, pelatihan ini bukan sekadar menimba ilmu, melainkan langkah awal menuju kemandirian. Dari genggaman sisir dan gunting, mereka belajar menata bukan hanya rambut, tetapi juga masa depan mereka sendiri.
Kini, lulusan PKW 2025 Kabupaten Malang siap melangkah ke dunia usaha dengan percaya diri. Dengan bekal keterampilan, jaringan, dan semangat wirausaha, mereka berkomitmen membawa nama Kabupaten Malang sebagai daerah penggerak wirausaha muda kreatif dan mandiri di sektor kecantikan.///////










