Ia juga menegaskan bahwa sertifikasi BNSP memiliki nilai lebih karena tidak hanya diakui di tingkat lokal, tetapi juga berlaku secara nasional hingga internasional.
“Sertifikasi ini bukan hanya bermanfaat untuk panjenengan pribadi, tetapi juga memiliki kontribusi pada pembangunan daerah kita. Sertifikasi ini merupakan upaya kita bersama untuk mendorong lahirnya SDM dengan keterampilan tinggi di Kabupaten Blitar,” ungkapnya.
Terkait keberlanjutan program tahun 2026, Ivong menyampaikan bahwa alokasi anggaran DBHCHT akan mengalami penurunan hingga 50 persen akibat efisiensi dari pusat. Namun, Disnaker memastikan kegiatan tetap berjalan dengan penguatan pada aspek penempatan kerja.
“Meskipun ada efisiensi anggaran, semoga di tahun 2026 ini bukan lagi 3 in 1, tapi 4 in 1. Jadi pelatihan, sertifikasi, magang, dan juga penempatan,” tutupnya.
Disnaker Kabupaten Blitar berharap skema baru tersebut dapat memberikan hasil yang lebih nyata dalam peningkatan kompetensi serta penyerapan tenaga kerja di daerah.
Untuk diketahui, total 166 peserta yang menerima sertifikat berasal dari delapan bidang pelatihan, yaitu:
– Pelatihan Hair Styling Cutting: 40 peserta
– Pelatihan Masakan Komersial: 20 peserta
– Pelatihan Pemeliharaan dan Perbaikan Elektronika: 18 peserta
– Pelatihan Make Up Artist: 20 peserta
– Pelatihan Pembudidaya Bunga: 23 peserta
– Pelatihan Digital Marketing: 25 peserta
– Pelatihan Barista: 20 peserta. (adv/kmf/dbhcht)











