LoBanyuwangi, seblang.com, Dalam rangka memperingati hari Seni Rupa Kabupaten Banyuwangi, kali ini kalangan seni rupa Banyuwangi bekerja sama dengan TVRI menggelar jagong budaya di Langgar Art Dusun Temurejo Desa Kembiritan Kecamatan Genteng Banyuwangi. Minggu (15/12/24).
Sebelum malam hari di laksanakan wayang jagong semalam suntuk yang di bawakan oleh Ki Dalang Sujiwo Tejo , sore hari ini diadakan dialog tentang seni dan rupa yang ada di Banyuwangi,
Salah satu agenda utama adalah talkshow bertajuk “Jagong Budaya: Seni Banyuwangi, Hidup dan Menghidupi”, yang berlangsung di Padepokan Langgar Art, Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi
Dalam acara Dialog kali ini dihadiri lima narasumber dari berbagai latar belakang. Dari unsur pemerintah, hadir Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI, Dwi Marhen Yono.
Sedangkan dari kalangan seni dan budaya, tampil Ketua Majelis Kehormatan Dewan Kesenian Blambangan Samsudin Adlawi, budayawan Sujiwo Tejo, dan pemilik Langgar Art Banyuwangi Imam Maskun. Diskusi ini dipandu oleh Suko Widodo dan Rina Fahlevi.
Budayawan yang juga dikenal sebagai Presiden Jancukers ini menyampaikan pesan-pesan budaya melalui pertunjukan wayang, yang mendapat sambutan meriah dari para penonton.
Dalam kesempatan itu, Sujiwo Tejo atau Presiden Jancukers juga menyanyikan lagu “Umbul-Umbul Blambangan”, yang menggambarkan keindahan dan kekayaan alam Banyuwangi.
Ia bahkan berseloroh bahwa Banyuwangi adalah “kiblat seni”. “Kalau mau jadi seniman yang lebih seniman, lahirlah di Banyuwangi,” ujarnya sambil tersenyum.
Bupati terpilih Ipuk dalam sambutannya menyampaikan bahwa seni adalah bagian dari Destinasi alam masyarakat Banyuwangi.
“Banyuwangi memiliki berbagai jenis kesenian yang tidak hanya hidup, tetapi juga mampu menghidupi masyarakatnya. Oleh karena itu, diperlukan dukungan bersama agar seni ini terus berkembang,” tuturnya.











