Banyuwangi, seblang.com — Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM) Nurul Huda Karangrejo, Banyuwangi, menggelar kegiatan Sosialisasi dan Screening Tuberkulosis (TBC) sebagai upaya deteksi dini penyakit menular di lingkungan pesantren, Sabtu (8/11/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara PPPM Nurul Huda binaan LDII Banyuwangi dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Kertosari, yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 09.00 WIB.
Pelaksanaan kegiatan tersebut menindaklanjuti surat resmi Puskesmas Kertosari Nomor: 005/849429.112.10/2025, dengan tujuan meningkatkan derajat deteksi dini penyakit menular, khususnya TBC, di lingkungan pesantren. Seluruh santri, pelajar, dan mahasiswa yang berada di bawah wilayah kerja Puskesmas Kertosari mengikuti kegiatan ini secara aktif.
Menurut Kepala UPTD Puskesmas Kertosari, drg. Dwi Yani Hariyanti, M.M.Kes., deteksi dini penyakit TBC di lingkungan padat seperti pondok pesantren sangat penting sebagai langkah preventif.
“Acara sosialisasi penyakit TBC di Pondok Pesantren Nurul Huda hari ini sangat bermanfaat untuk mencegah penularan dan mengetahui sejak dini jika ada yang tertular. Saat ini banyak kasus TBC yang tidak disadari karena belum menunjukkan gejala,” jelas drg. Dwi Yani Hariyanti.
Ia menambahkan, dengan adanya skrining oleh petugas Puskesmas Kertosari, masyarakat pesantren bisa mengetahui kondisi kesehatannya lebih awal.
“Ini penting untuk keberlanjutan pengobatan dan pelacakan kontak erat. Jika ada santri yang terdeteksi TBC, penanganannya bisa cepat dilakukan. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tambahnya.
Para santri dan mahasiswa tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka mendapat edukasi tentang etika batuk yang benar, pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta memastikan sirkulasi udara kamar dan asrama tetap baik sebagai bagian dari upaya pencegahan TBC.
Sementara itu, Pimpinan PPPM Nurul Huda Karangrejo, Drs. Eko Hariyono, menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif Puskesmas Kertosari dalam melaksanakan sosialisasi dan screening TBC.
“Kesehatan seluruh santri adalah prioritas utama. Kami berkomitmen mendukung program kesehatan pemerintah, termasuk upaya eliminasi TBC. Kami berharap kegiatan ini menumbuhkan kesadaran dan kepedulian bersama agar PPPM Nurul Huda menjadi lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari TBC,” ujar Drs. Eko Hariyono.
Melalui kegiatan Sosialisasi dan Skrining TBC ini, diharapkan seluruh anggota pondok pesantren dapat menjadi kader kesehatan bagi diri sendiri dan lingkungannya, sehingga kasus TBC dapat ditemukan dan ditangani sejak dini demi terciptanya komunitas pesantren yang sehat, produktif, dan bebas penyakit menular.//////////////










