AKP Eko menyebutkan, kedua terduga beralasan uang hasil pemalakan akan digunakan untuk membeli sembako dan dibagikan kepada masyarakat sekitar. Namun, setelah dilakukan konfirmasi kepada kepala desa dan warga, alasan tersebut tidak terbukti.
“Tidak pernah ada koordinasi dengan pemerintah desa, dan warga sekitar juga tidak pernah menerima sembako dari hasil pengawalan bus wisata tersebut,” tegasnya.
Polisi menilai aksi tersebut berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan kawasan wisata. Untuk mencegah kejadian serupa, Polsek Wongsorejo akan meningkatkan patroli rutin di sejumlah objek wisata di wilayah Kecamatan Wongsorejo.












