Mencermati dinamika Kamtibmas setiap bulan Suro dari tahun ke tahun, ungkap AKBP Rogib kegiatan Suro dapat saja menjadi konflik horisontal bila tidak dikelola dengan baik.
Hal itu pula yang akhirnya dapat mengganggu stabilitas Kamtibmas khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Oleh karena itu lanjut AKBP Rogib, pengamanan dan cara bertindak Polres Bojonegoro akan mengedepankan preemtif dan preventif dengan maksud lebih menanamkan kesadaran hukum dari segenap warga masyarakat.
Harapannya kata AKBP Rogib, di bulan Suro ini untuk bersama-sama saling menghormati dan menghargai antar elemen masyarakat.
“Bulan Suro ini tetap menjadi bulan religius dan tidak menimbulkan keresahan serta kekhawatiran yang menjadi kesan negatif,” jelas AKBP Rogib.
Kapolres Bojonegoro juga telah menjalin komunikasi dalam membangun sinergitas yang erat dengan TNI-Polri atau Tiga Pilar dan tokoh masyarakat serta para ketua perguruan pencak silat yang ada di Bojonegoro.
Hal ini dimaksudkan agara setiap permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik.
“Menjaga Kamtibmas itu merupakan tanggung jawab kita semua termasuk Masyarakat itu sendiri,”ungkap AKBP Rogib.
Untuk itu menurut Kapolres Bojonegoro ini, semua pihak harus punya komitmen bersama sampai di tingkat bawah.
“Dibutuhkan saling bersinergi dan kerjasama untuk menjaga kondusifitas di Bojonegoro,”pungkas AKBP Rogib. (*)











