Untuk nilai anggran yang disediakan dari alokasi dana Pokir untuk dunia akan sama dengan anggaran Pokir infrastrukut jalan sebesar Rp 100 juta.
Di Badan Anggaran DPRD Kabupaten Malang ini pihaknya mengaku tidak focus pada infrastrukur jalan, jembatan dan irigasi karena selama 5 tahun periode tahun sebelumnya sudah focus di infrastrukur sarana dan prasana jalan dan lainnya.
“Karena melihat kurun waktu 5 tahun berjalan yang periode kemaren, Pokir focus pada infrastrukur jalan, jembatan dan drainase, jadi kesepakatan di Tim Banggar focus pada peningkatan SDM, sarana dan prasarana Pendidikan. Untuk sarana dan prasarana Pendidikan nilainya sama dengan infrastruktur jalan dan lainnya, mungkin diangka Rp 100 juta membenahi sarana dn prasarana ruang kelas, tempat bermain, toilet,” tandasnya.
Satar menjelaskan untuk anggaran Pokir non infrastrukut pekerjaan umum sudah aman karena di masing masing anggota DPRD Kabupaten sudah ada plot anggaran untuk sarana Pendidikan dengan syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi.
“Jadi untuk non ke’PU’an saya kira anggarannya sudah aman, untuk anggaran yang ada pergeseran ada di PU itu yang paling banyak anggaran untuk perjalan dinas, artinya efesiensi anggaran dari beberapa OPD dari perjalanan dinas digeser anggarannya untuk ke PU an,” pungkas Ketua fraksi PKB DPRD kabupaten Malang Abdulloh Satar










