Sementara itu, Polresta Banyuwangi menyiapkan skema rekayasa lalu lintas serta penempatan personel dalam Operasi Lilin Semeru untuk mengantisipasi potensi kemacetan.
ASDP Ketapang pun menyiapkan langkah antisipasi. GM ASDP Ketapang, Ardi Eka Pati, menyebut posko Nataru akan berlangsung dari H-10 hingga H+10 sesuai prediksi puncak arus.
Ada tiga skenario pola operasi kapal yang diterapkan, yakni normal, padat, dan sangat padat. Total 54 kapal disiapkan dengan penyesuaian jumlah perjalanan berdasarkan tingkat kepadatan penumpang.
Pada pola normal, 28 kapal beroperasi dengan 224 trip per hari. Saat padat, 30 kapal dengan 240 trip, dan pada kondisi sangat padat akan dioperasikan 32 kapal dengan kapasitas total 14.864 kendaraan.
“Adapun kapasitas Pelabuhan Ketapang–Gilimanuk selama Nataru mencapai 2.370 kendaraan kecil, didukung delapan dermaga serta dua buffer zone yang bisa ditambah sesuai kebutuhan lapangan,” jelasnya.
Rakor juga dihadiri Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Konektivitas Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Rustam Efendi, Direktur Sarana Prasarana Angkutan SDP, Direktur Lalu Lintas Jalan Perhubungan Darat, Dishub Jatim, serta pejabat kepolisian dan instansi terkait lainnya.
Turut hadir Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh Priyo Wasono, perwakilan Polres Situbondo, Polres Bondowoso, BPBD Jatim, Basarnas, BMKG, KSOP Tanjungwangi, Jasa Raharja, BPTD Jatim, BPTD Bali, BPTD NTB, dan stakeholder lain. (*)











