“Kami hadir tak lain karena melihat sikap pemerintah yang apatis dan terkesan tidak peduli pada perkara pencabulan yang menimpa Mawar berusia 15 tahun asal Kertosari Kecamatan Asembagus, padahal yang kita tahu Kabupaten kita ini adalah Kabupaten layak anak, kami tidak melihat dan kami sudah tanyakan pada pihak keluarga apakah ada dari dinas terkait yaitu DP3A datang menawarkan bantuan, walaupun kita tahu itu sudah tugasnya, bahkan ada anggarannya,” ucapnya.
Lebih lanjut Aman panggilan akrabnya mengatakan, dirinya hadir untuk melindungi hak – hak korban, supaya korban mendapat keadilan dan kepastian hukum.
“Dinas terkait saya lihat apatis sekalipun kasus Mawar ini sudah mencuat ke permukaan dan ditulis di beberapa media mainstream. Bagaimana mau disebut Kabupaten layak anak kalau korban anak tidak mendapat perhatian prioritas,” sergahnya. //////












