Perkuat Layanan Stroke, Banyuwangi Hadirkan Sistem Rujukan Cepat dan Layanan Neurointervensi

by -10 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

Banyuwangi, seblang.comPemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat upaya pencegahan dan penanganan stroke. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus, Pemkab menghadirkan inovasi Sistem Rujukan Cepat Pasien Stroke (I-Care) serta Layanan Neurointervensi guna meningkatkan keberhasilan diagnosis dan penanganan medis.

Hal ini disampaikan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani pada peringatan World Stroke Day yang digelar di area Community and Food Day (CFD) Jalan A. Yani, Minggu (16/11/2025). Hadir Sekretaris Daerah Banyuwangi Guntur Priambodo, Plt. Direktur RSUD Blambangan dr. Siti Asiyah Anggraeni, Plt. Direktur RSUD Genteng dr. Sugiyo, serta jajaran OPD terkait.

“Layanan stroke menjadi prioritas karena tren kasusnya terus meningkat. Maka kita bergerak cepat, membangun sistem, inovasi, dan peralatan yang andal agar masyarakat mendapat layanan terbaik,” ujar Ipuk.

Prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk dengan sekitar 2,9 juta kasus baru setiap tahun. Survei Kesehatan Nasional 2023 mencatat prevalensi stroke Jawa Timur sebesar 9 per mil pada penduduk usia ≥15 tahun. Dengan populasi Banyuwangi yang mencapai 1,7 juta jiwa, diperkirakan sekitar 10.800 penduduk berisiko mengalami stroke setiap tahun.

Ipuk menegaskan komitmen Pemkab untuk terus mendorong pencegahan penyakit tidak menular, termasuk stroke, melalui edukasi yang masif kepada masyarakat. Pada peringatan tersebut, pengunjung mendapatkan edukasi kesehatan mengenai risiko, gejala, dan bahaya stroke. Pemkab juga menyediakan layanan skrining kesehatan, termasuk pemeriksaan USG Doppler carotid dan Transcranial Doppler (TCD) secara gratis untuk mendeteksi penyempitan pembuluh darah menuju otak yang berpotensi memicu stroke.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras meningkatkan kesehatan masyarakat Banyuwangi. Semoga inovasi ini mampu membantu menekan kasus stroke di Banyuwangi,” ujarnya.

Plt. Direktur RSUD Blambangan dr. Siti Asiyah Anggraeni menambahkan, rumah sakit terus memperkuat inovasi demi mempercepat dan meningkatkan kualitas layanan stroke. Salah satunya melalui I-Care, sistem rujukan cepat yang memfasilitasi penanganan segera pada golden period, yakni dalam 4,5 jam sejak serangan awal.

“Layanan ini bisa diakses dengan mudah melalui superapps Smart Kampung,” jelasnya.

RSUD Blambangan juga mengembangkan layanan Code Stroke, memastikan setiap pasien yang datang pada golden period langsung ditangani tim IGD untuk mendapatkan golden standard diagnosis. Rumah sakit menyiapkan CT Scan 128 slice untuk menunjang penegakan diagnosis dan memberikan terapi trombolisis (r-TPA) sesuai standar klinis, sehingga akurasi diagnosis dan kecepatan penanganan semakin meningkat.

“Berkat inovasi ini, RSUD Blambangan berhasil meraih penghargaan tertinggi dari International Angels Initiative berbasis di Jerman, yakni Diamond Award. Penghargaan ini menandai layanan stroke kami telah memenuhi standar global,” tambahnya.

Selain layanan emergensi, RSUD Blambangan juga memperkuat layanan spesialistik lanjutan melalui pembentukan Tim BENVI (Blambangan Neurovascular & Neurointervensi). Tim yang beranggotakan tiga dokter spesialis ini memberikan layanan kateterisasi otak yang meningkatkan ketepatan diagnosis serta peluang pemulihan pasien stroke berat.

RSUD Blambangan kini menjadi salah satu rumah sakit di Jawa Timur yang memiliki layanan neurointervensi, menegaskan posisi Banyuwangi sebagai daerah yang serius dan progresif dalam penanganan stroke. (*)

iklan warung gazebo