Sementara itu, saat siswa memasuki kelas 12 pelatihan difokuskan dalam memperdalam bahasa dan budaya. model asesment pembelajaran yang terapkan oleh SMKS PGRI 1 Mejayan yaitu assesment bersama industri dengan model catur wulan dan tidak lagi menggunakan sistem semester. Hal ini dikarenakan dengan model caturwulan pihaknya bisa melakukan uji kompetensi lebih banyak, sehingga kesiapan kompetensi dan keterampilan peserta didik dapat selalu dikontrol dan ditingkatkan sesuai kebutuhan industri.
“Pada kela 12 kami memfokuskan para anak didik untuk mempelajari bahasa dan budaya, mengingat, dimana kedua hal tersebut merupakan kunci dan gembok yang harus siswa miliki ketika bekerja di Jepang dan kami dalam pembelajaran menggunakan sasment bersama industri,karena menurut kami itu adalah metode yang tepat untuk mendidik anak siap bekerja ketika lulus sekolah” terang Sampun Hadam secara gamblang.
Selain program Jepang, SMKS PGRI 1 Mejayan juga bekerja sama dengan PT.Komatsu Undercarriage Indonesia, PT.INKA grup dan pengembangan pabrik motor listrik dibawah naungan PT Java madani perkasa.
Dalam hal lain saat pidato, Wardani Sugiyanto, Direktur SMK sangat menghormati dan menyayangi SMK serta alumni. Pihaknya menyampaikan kepada peserta didik SMK untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan sehingga peserta didik dapat belajar dan meraih cita-cita.
“SMKS PGRI 1 Mejayan ini merupakan harapan bagi orang tua dan siswa untuk merubah taraf ekonomi, tentunya patut kita banggakan hadirnya SMKS PGRI 1 Mejayan bisa membawa perubahan bagi masyarakat. Kita sepakat jika SMKS PGRI 1 Mejayan ini memang layak mencetak generasi unggul untuk bekerja di luar negeri maupun dalam negeri.” ungkapnya dalam materi.////










