Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar anggota dan mendorong pertemuan rutin untuk saling bertukar informasi.
“Seberapa sering nanti teman-teman Satgas premanisme ini ngopi, duduk bersama-sama. Kalau sudah sering ngopi, duduk bersama-sama, saya kira tukar informasi, saling melengkapi, bahkan agenda-agenda yang akan dikerjakan itu jauh lebih mudah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Ormas Situbondo, Syaiful Bahri, atau akrab disapa Bang Ipoel Sakera, menyampaikan bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol). Ia menyebutkan bahwa pendataan seluruh LSM dan ormas yang ada di Situbondo akan menjadi fondasi penting dalam penertiban.
”Kita akan lihat datanya, lalu kita akan coba menertibkan sesuai dengan data yang ada di Bakesbangpol,” ujar Bang Ipoel.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjamin iklim investasi yang kondusif.
“Kami pastikan bahwa iklim investasi di Situbondo baik-baik saja. Isu yang mengatakan daerah ini tidak cocok untuk investasi jelas salah,” tegasnya.
Menurut Bang Ipoel, kehadiran investor di Situbondo harus dipandang sebagai mitra pembangunan, bukan ancaman. “Investor bukan penjajah. Mereka datang membawa lapangan pekerjaan dan kesejahteraan untuk masyarakat Situbondo,” pungkasnya.
Ia juga berharap investor dapat menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia di Situbondo./////










