Perjuangan Sutoyo dalam Melestarikan Angklung Khas Banyuwangi

by -2447 Views
Wartawan: Teguh Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono

“Harganya bervariasi dan cukup terjangkau,” kata dia.

Pria berusia 63 tahun ini, dalam prinsipnya, tidak ingin hidup dari seni, melainkan ingin terus berupaya menghidupkan seni tradisional khas Banyuwangi.

“Dilingkungan rumah, saya juga membuat grup angklung yang beranggotakan ibu-ibu dan anak muda. Saya namakan Grup Angklung Bunda Ragil,” ujarnya.

Ia berharap akan ada perhatian lebih dari pemerintah terhadap pengrajin alat musik tradisional seperti dirinya, agar kesenian angklung Banyuwangi terus lestari.

“Saya harap pemerintah lebih perhatian kepada para pengrajin alat musik tradisional seperti saya ini. Jangan wisatanya saja yang dimajukan,” ujarnya.

Sutoyo juga berharap agar generasi mendatang dapat mengenali, menghargai, dan bangga mewarisi keindahan seni tradisional Banyuwangi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Bumi Blambangan.

iklan warung gazebo