Situbondo, seblang.com – Kisah perjuangan Siti Arini dan suaminya, warga Dusun Tanjung Sari Timur, Desa Tj Kamal, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, menjadi potret nyata kasih sayang orang tua yang tak terbatas. Dengan penghasilan pas-pasan, keduanya berjuang mati-matian demi kesembuhan putri semata wayangnya, Azka, yang menderita penyakit jantung bocor sejak lahir.
Setiap hari, Siti Arini berjualan jajanan di sebuah sekolah dasar dekat rumah, sementara sang suami bekerja sebagai buruh toko dengan upah harian hanya Rp50.000. Meski penghasilan terbatas, semangat mereka tak pernah surut untuk membawa Azka berobat dan menjalani kontrol rutin.
Menurut penuturan Arini, penyakit putrinya sudah berlangsung bertahun-tahun dan kondisinya kini semakin mengkhawatirkan.
“Sekarang, Mas, kata dokter penyakitnya selain jantung bocor juga mengalami penyumbatan ke bagian paru-paru,” ucap Arini dengan suara bergetar, Kamis (11/9/2025).
Sebagai seorang ibu, Arini mengaku hanya ingin melihat putrinya sembuh total. Ia merasa sedih setiap kali Azka ingin ikut kegiatan atau perlombaan di sekolah.
“Saya hanya bisa mengelus dada, Pak, ketika anak saya ingin ikut kegiatan di sekolah,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Sebelum dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya, Azka sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Sidoarjo. Namun, perjalanan pengobatan tak selalu mudah. Arini pernah terpaksa pulang dari Surabaya karena tidak mengetahui perubahan jadwal kontrol, lantaran belum memiliki ponsel pintar.
“Alhamdulillah sekarang sudah punya HP, meski dengan kredit,” tambahnya.
Mengenai bantuan, Arini mengaku hanya pernah menerima saat masa pandemi COVID-19. Setelah itu, hingga kini ia belum mendapat lagi bantuan dari pemerintah.
Meski dengan keterbatasan ekonomi dan dukungan yang minim, harapan besar tetap tertanam dalam diri Arini dan suaminya.
“Semoga putri saya, Azka, bisa sembuh total,” ungkapnya penuh harap.
Menurut keterangan dokter, rencana operasi Azka masih dalam tahap diskusi dan baru akan diputuskan pada Oktober mendatang.
Sementara itu, pihak Pemerintah Desa menyatakan akan berupaya memasukkan keluarga Azka ke dalam kelompok penerima bantuan sosial. Selain itu, mobil siaga desa kini juga diprioritaskan untuk membantu warga yang menderita penyakit serius, termasuk Azka, sehingga diharapkan dapat meringankan perjuangan keluarganya.///////