“Untuk pemain biola, mereka berasal dari murid-murid (sekolah musik) Heart Voice, berkolaborasi pemain gitar dan drum, pianis mereka teman-teman difabel semua,” ulasnya.
Lebih lanjut Adi mengatakan, pihaknya berharap kedepannya kegiatan konser inklusi itu bisa berkolaborasi bersama.
“Semoga ada even-even seperti ini, dimana teman-teman non difabel dan difabel bisa berkolaborasi bersama. Bisa menjalin sebuah ikatan, agar tidak ada lagi pembeda antara ini dan itu,” harapnya.
Terpisah, salah satu penonton Erdi Istiaji mengaku kagum melihat penampilan dari para ABK. Serta menjadi kegiatan positif bagi semua kalangan. Bahwa antara penyandang difabel dan non difabel bisa saling berkolaborasi.
“Ini kegiatan yang positif yang menurut saya, satu hal kadang-kadang kita sebagai orang umum atau orang awan, ketika melihat saudara-saudara kita yang berkebutuhan khusus. Itu cenderung tanpa kita sadari, melakukan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan,” ucap Erdi.
“Dengan adanya kegiatan ini, alhamdulillah menurut saya, ada konser musik yang dilakukan anak-anak difabel. Itu berarti melatih atau secara sosial emosional, membantu meningkatkan rasa percaya dirinya,” sambungnya.
Kata Erdi, dengan kebaraniannya tampil di depan umum itu tentunya melatih para ABK untuk lebih percaya diri. “Perform, secara emosional itu membantu membentuk dirinya agar lebih siap bisa berhadapan dengan masyarakat umum,” ujarnya.
“Sehingga kegiatan positif ini dan saya sangat mengapresiasi, serta juga sponsor yang sudah mensupport acara ini. Inilah dinamika dilingkungan kita, bahwa kita berbeda-beda. Kita juga harus aware dengan saudara-sudara kita, mungkin mereka tidak seberuntung kita secara fisik, mental. Tapi dengan adanya kegiatan ini pasti berkontribusi positif perkembangan sosial emosional mereka. Terutama nanti juga berbekal musik, Insyallah itu bisa menjadi kemandirian mereka,” sambungnya menjelaskan.
Ia berharap, konser musik yang dilakukan ABK ini, berkontribusi positif dan ini bisa dilanjutkan.
“Semoga tidak sampai berhenti di sini, dikemudian hari ada lagi,” tutup pria yang berprofesi Dosen sekaligus Ahli Psikolog itu.












