Singkat cerita, waktu para sesepuh jaranan buto di wilayah Kecamatan Tegaldlimo berkumpul di sebuah tempat di Desa Kedunggebang dan para tukang gambuh jaranan mendoakan Gus Makki.
“Saya didoakan dengan berbagai cara, ada doa muslim, Hindu bahkan Budha,” lanjut Gus Makki.
Waktu itu, lanjut Gus Makki, dirinya seperti ibarat orang yang mau tenggelam dan air sudah sebatas hidung. Ketika itu dia berujar sebagai nazar akan nanggap (menyewa) kesenian jaranan buto apabila bisa daftar ke KPU Banyuwangi.
“Kalau saya bisa daftar ke KPU Banyuwangi akan nanggap jaranan. Akhirnya PKB memberi rekom,” imbuh Gus Makki.
Setelah melakukan pendaftaran Paslon Cabup – Cawabup di KPU Banyuwangi, para sesepuh jaranan buto dari wilayah Kecamatan Tegaldlimo itu mendatangi kediaman KH Ali Makki Zaini di Ponpes Bahrul Hidayah Dusun Rayud, Desa Parijatah Kulon, Kecamatan Srono Banyuwangi.
“Mbah – Mbah kemudian datang ke rumah nagih ujar saya untuk nanggap jaranan. Tapi maunya tidak satu grup tapi dalam bentuk festival se-Kabupaten Banyuwangi. Saya nggak nyangka bakal semeriah malam ini,” tambah Gus Makki.
Cabup nomor urut 2 yang berpasangan dengan Ali Ruchi dan dikenal sebagai Pasangan Aliali tersebut meyakinkan warga bahwa dirinya adalah masyakarat biasa seperti mereka yang butuh hiburan termasuk jaranan buto.
“Masio kulo Calon Bupati nggih koyo jenengan, sanes pejabat. Hiburan kulo nggih jaranan ngeten niki. Budaya jaranan harus lestari dan harus diuri-uri agar Banyuwangi Hebat dan Rakyat Bahagia,” pungkas Gus Makki.