Pemkot Surabaya Sabet 30 Penghargaan Adiwiyata Terbanyak Tingkat Nasional 2025

by -7 Views
Wartawan: Adi Prayitno
Editor: Herry W. Sulaksono
Surabaya Rekor Baru Nasional Raih 30 Penghargaan Adiwiyata Terbanyak Se-Indonesia.


Surabaya, seblang.comPemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Pada tahun 2025, Surabaya berhasil meraih total 30 Penghargaan Adiwiyata, menjadikannya sebagai daerah dengan penerima terbanyak se-Indonesia. Penghargaan tersebut terdiri dari 8 Sekolah Adiwiyata Mandiri dan 22 Sekolah Adiwiyata Nasional.

Penghargaan di bidang lingkungan hidup ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada 11 Desember 2025.


Rombongan Pemkot Surabaya hadir langsung dalam acara tersebut, di antaranya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Bunda Guru Kota Surabaya Rini Indriyani, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Yusuf Masruh, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dedik Irianto, serta para kepala sekolah penerima penghargaan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas capaian 30 sekolah tersebut. Ia menegaskan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras kolektif seluruh jajaran pendidikan, yang didukung oleh budaya sekolah dalam menerapkan kebiasaan memilah sampah secara konsisten.

“Kesuksesan ini tidak terlepas dari upaya sistematis sekolah-sekolah di Surabaya dalam menanamkan budaya memilah sampah sebagai kebiasaan sehari-hari,” ujarnya di Surabaya, Jumat (12/12/2025).

Menurutnya, Program Adiwiyata bukan sekadar penghargaan, melainkan sarana pembentukan karakter peserta didik.

“Kebersihan adalah bagian dari iman. Karena itu, pendidikan lingkungan harus dimulai sejak dini. Penghargaan ini bukan soal piala, tetapi tentang bagaimana kita membentuk generasi yang mencintai kebersihan,” tegasnya.

Ia mengibaratkan karakter anak-anak seperti tulang yang masih lunak dan mudah dibentuk, berbeda dengan orang dewasa yang cenderung sulit mengubah kebiasaan. Oleh karena itu, penguatan kesadaran lingkungan harus dimulai dari sekolah.

Wali Kota Eri juga meminta Dispendik Surabaya segera menyusun langkah strategis agar pada tahun 2026 seluruh jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, hingga SMP, dapat meraih predikat Sekolah Adiwiyata.

“Kunci dari target ini adalah penguatan kebiasaan memilah sampah hingga menjadi identitas setiap sekolah,” ujarnya.

Ia berharap, ketika para siswa tumbuh dewasa, mereka tidak lagi melakukan perilaku merusak lingkungan, seperti membuang sampah sembarangan atau ke saluran air.

“Jika kebiasaan buruk itu hilang, artinya karakter kebersihan sudah terbentuk dengan baik,” imbuhnya.

Wali Kota Eri juga menitipkan pesan kepada para guru agar terus menanamkan nilai-nilai kebersihan kepada peserta didik. Menurutnya, perubahan besar di Surabaya harus dimulai dari anak-anak.

“Dengan semangat gotong royong dan keyakinan bahwa kebersihan adalah bagian dari iman, saya yakin pada 2026 kita bisa bergerak bersama mewujudkan perubahan nyata,” pungkasnya.

Sebagai informasi, penerima Penghargaan Adiwiyata Mandiri 2025 yakni SDN Kebonsari 1, SDN Dukuh Menanggal 1/424, SDN Sememi 1, SDN Karah 1, SMPN 35 Surabaya, SMPN 2 Surabaya, SMPN 44 Surabaya, dan SMPN 43 Surabaya.

Sementara penerima Penghargaan Adiwiyata Nasional 2025 meliputi SDN Ngagel Rejo 1/396, SDN Lidah Kulon 1/464, SDN Ketabang 1/288, SDN Margorejo VI, SDN Lidah Kulon IV/467, SDN Dukuh Kupang 2/489, SDN Wonokusumo V/44, SDN Dr. Soetomo V/327, SDN Pacarkeling V/186, SDN Sumberejo II, SDN Lidah Kulon III/466, SDN Simokerto VI/139, SDN Asemrowo, SD Santa Maria, SDN Pacarkeling 1/182, SDN Ujung IX/34, SDN Pacarkembang I/192, SMPN 57 Surabaya, SMPN 61 Surabaya, SMPN 49 Surabaya, SMPN 14 Surabaya, dan SMPN 60 Surabaya. (*ady)/////////

iklan warung gazebo