Situbondo, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Situbondo menyalurkan bantuan hibah di sektor pertanian senilai Rp7,2 miliar. Bantuan tersebut diserahkan kepada 124 kelompok tani dalam sebuah seremoni resmi di Pendopo Rakyat Situbondo, Senin (15/9).
Penyaluran hibah ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Situbondo dalam memperkuat produktivitas sekaligus kesejahteraan petani melalui dukungan sarana, prasarana, dan bibit unggul.

Acara penyerahan hibah ditandai dengan penandatanganan berita acara yang dilakukan secara simbolis oleh perwakilan kelompok tani bersama Kepala Dinas Pertanian.
Hibah ini terbagi dalam tiga kategori utama, yakni hortikultura, tanaman pangan, dan perkebunan, dengan bentuk bantuan yang bervariasi mulai dari pengadaan bibit unggulan, alat dan mesin pertanian (alsintan), hingga pembangunan jaringan irigasi dan sumur bor.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dalam sambutannya menekankan pentingnya pengawasan dalam distribusi bantuan agar tepat sasaran. Ia menjelaskan bahwa sistem pengawasan akan dilakukan secara digital sehingga setiap penyalahgunaan dapat segera terdeteksi.
“Sistem pengawasannya jauh lebih mudah dan saya ingin masyarakat punya peran aktif di situ. Kalau ada yang dijual, pasti akan ketahuan,” ujar Bupati Rio.
Ia menambahkan bahwa persoalan utama yang dihadapi sektor pertanian Situbondo adalah keterbatasan air. Oleh karena itu, Pemkab melakukan pergeseran anggaran sejak Juni lalu untuk mendukung program pengadaan sumur bor serta perbaikan saluran tersier. Anggaran yang sebelumnya diperuntukkan bagi pupuk cair dialihkan karena dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan.
“Cara meningkatkan kapasitas produksi pertanian kita itu di air. Makanya, ini hasil pergeseran anggaran yang kami lakukan di bulan Juni kemarin,” jelasnya.
Dengan langkah ini, Bupati Rio optimis produksi padi Situbondo dapat meningkat signifikan. Dari rata-rata 5–6 ton per hektare, produksi ditargetkan naik menjadi 7–9 ton per hektare. Optimisme ini diperkuat dengan dukungan masyarakat petani yang selama ini mengeluhkan keterbatasan air sebagai hambatan utama dalam budidaya.
Selain fokus pada tanaman pangan, hibah juga diarahkan untuk mendukung diversifikasi di sektor hortikultura. Kecamatan Sumbermalang dan Arjasa yang menjadi basis kemiskinan sekaligus kawasan perkebunan kopi dipilih sebagai penerima bantuan bibit tanaman rempah seperti kapulaga, kemukus, dan jahe. Diversifikasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang usaha baru di pedesaan.
“Ini murni aspirasi masyarakat yang disampaikan ke saya saat kampanye. Mereka butuh pekerjaan untuk anak muda di desa,” kata Bupati Rio.
Menurutnya, hibah pertanian kali ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan hasil produksi, tetapi juga pada penciptaan lapangan kerja baru. “Anak muda butuh pekerjaan, terutama di desa-desa supaya tidak menganggur. Kalau mereka punya pekerjaan, mereka punya pendapatan,” tegasnya.
Adapun rincian sebagian hibah yang disalurkan antara lain: