Malang, seblang.com – Pemerintah Kabupaten Malang memberikan penghargaan kepada lebih dari 70 pelaku usaha, institusi pendidikan, pondok pesantren, dan komunitas masyarakat yang berkontribusi dalam program lingkungan hidup. Penghargaan tersebut diserahkan dalam acara Enviro Fair 2025 yang digelar di Pendopo Kabupaten Malang, Senin (17/11/2025).
Bupati Malang, H.M. Sanusi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi merupakan kerja kolektif semua pihak.
“Program penanganan kebersihan itu adalah tanggung jawab kita bersama dan untuk kepentingan kita bersama,” ujar Bupati Sanusi.
Ia menjelaskan bahwa kontribusi pelaku usaha dan masyarakat sejauh ini sangat beragam, mulai dari bantuan arm roll, penanaman pohon, bebet pohon, biogas, hingga berbagai program berbasis Corporate Social Responsibility (CSR).
“Ada yang bantu arm roll, ada yang bantu penanaman pohon, bebet pohon, ada yang bantu biogas. Banyak macam bantuannya, lebih dari 70-an,” jelasnya.
Sanusi berharap kolaborasi tersebut dapat mengurangi beban pemerintah dalam menangani persoalan sampah dan kebersihan lingkungan. Menurutnya, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor usaha perlu mengambil peran lebih besar di wilayah masing-masing.
“Ke depan, pemerintah tidak harus menangani semuanya. Di sekolah-sekolah sudah harus diselesaikan di lingkungannya sendiri. Kalau tertangani di masing-masing tempat, TPA tidak akan menumpuk,” imbuhnya.
Bupati Sanusi juga memaparkan bahwa Pemkab Malang telah menyiapkan teknologi pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk mendukung program Refuse-Derived Fuel (RDF), yakni bahan bakar alternatif berbahan dasar sampah.
“Sampah yang ada di TPA akan kami urai menjadi RDF, bahan bakar alternatif yang sudah bekerja sama dengan Semen Indonesia sebagai pembelinya,” ungkapnya.
Sejumlah perusahaan besar turut berpartisipasi dalam program lingkungan di Kabupaten Malang, di antaranya:











