Menurut Komang, jalur alternatif yang disiapkan melalui Bondowoso–Situbondo juga dinilai belum memadai. Salah satu kendala utama adalah adanya jembatan dengan kapasitas maksimal 15 ton, sementara truk tangki bahan bakar minyak (BBM) memiliki bobot melebihi batas tersebut.
“Teman-teman dari Pertamina sudah menanyakan soal ini. Truk tangki tidak mungkin lewat jembatan itu. Kalau pengiriman ke Jember harus memutar lewat Probolinggo. Rutenya jauh lebih panjang dan berpotensi menaikkan harga,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah telah melakukan pembahasan internal dan secara tegas meminta agar opsi penutupan total ditinjau ulang.












