Prof Bisri juga mengingatkan bahwa cinta terhadap negara adalah bagian dari iman. “Yang penting jangan provokasi supaya damai. Islam aja agama damai, tenang dan selamat,” katanya.
Dia juga mencatat bahwa tidak semua akademisi setuju dengan kritik terhadap pemimpin Indonesia. “Ini pendapat sebagian, gak apa apa selama dalam batas wajar. Gak boleh provokasi, harus bikin tenang. Pilihan boleh beda, penting untuk NKRI,” tegasnya.
Dalam konteks demokrasi, Prof Bisri menekankan pentingnya mencintai negara. “Terpenting adalah kita berangkat dari niat untuk cinta kepada negara,” ucapnya.










