Banyuwangi, seblang.com – Ketidak jelasan pelaksanaan program renovasi Pasar Induk Banyuwangi mengakibatkan sebagian pedagang pindah dari pasar darurat (pasar relokasi) yang ada di sekitar Gedung Wanita Paramita Kencana ke lokasi area pasar induk Banyuwangi.
Seperti yang terjadi pada Kamis (8/8/2024) siang, para pedagang terlihat membawa sejumlah barang dagangan mereka, dari tempat relokasi sementara di area Gedung Wanita, menuju ke lokasi area pasar induk Banyuwangi di jalan Diponegoro Banyuwangi. Lokasi tersebut sebelumnya disterilkan dari para pedagang, karena hendak dilakukan renovasi.
Menurut seorang pedagang tempe bernama Selamet, dirinya ikut pindah ke lokasi pasar induk Banyuwangi karena selama jualan di tempat relokasi dagangnya jarang laku. Bahkan pendapatannya turun drastis hingga 70 persen.
“Jangankan untung, bisa kembali modal aja dan bisa untuk makan saja sudah syukur Mas,” keluhnya.
Dengan kondisi yang ada saat ini dia berharap pemerintah daerah setempat memperhatikan nasib mereka dan memberikan fasilitas yang layak agar bisa bertahan hidup.
“Katanya mau dibangun pasarnya, tapi buktinya sampai sekarang tidak ada apa – apa,” tambahnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Hasan, seorang penjual sayuran. Menurut dia semenjak pedagang direlokasi ke area Gedung Wanita, jualannya juga sepi dan nyaris tidak ada pendapatan.
Sehingga dirinya terpaksa ikut bersama pedagang lainnya kembali ke lokasi awal, dengan harapan jualannya bisa kembali laku dan bisa untuk menyambung hidup.
Ketua Paguyuban Pedagang Banyuwangi Joko Tole, Agus Hariyono menyatakan, tempat relokasi ratusan pedagang Banyuwangi yang berada di Gedung Wanita dinilai sudah tidak representatif.












