Menurut dia ke depan perlu ada terobosan dari jajaran pengurus PASI Banyuwangi untuk melakukan komunikasi dan koordinasi dengan beberapa sekolah yang belum masuk menjadi anggota namun atletnya mampu juara dalam Kejurda Atletik Open Jatim.
“Ada beberapa sekolah yang pembinaannya bagus, antara lain siswi MAN 3 Banyuwangi yang menjadi juara lempar lembing Putri KU 18 dan SMA Negeri Tegaldlimo yang mendapatkan medali emas tolak peluru putri KU 16,” tambah Agus.
Sehingga ke depan Banyuwangi selain mempunyai andalan dalam nomor lari juga perlu menambah atau mencuri poin dalam nomor-nomor lomba di lapangan.
Untuk memaksimalkan pembinaan PASI Banyuwangi akan turun langsung ke sekolah-sekolah yang siswa-siswinya yang menjadi membutuhkan pelatih spesial untuk menyempurnakan teknik mereka.”Apabila sudah ada pelatih yang mempuni maka akan dilakukan evaluasi secara berkala terhadap anak-anak yang masuk pantauan,”imbuh Agus.
Lebih lanjut dia menambahkan dari hasil Kejurda Atletik Open Jatim, atlet Banyuwangi yang menjadi juara bisa menjadi duta asal kabupaten dari ujung timur Pulau Jawa untuk mengikuti kejuaraan atletik di tingkat provinsi maupun level nasional.