Pelaksanaan upacara peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI kaum difabel dipandu oleh pembawa acara Pradini, penyandang disabilitas yang satu tangannya terpaksa diamputasi karena kecelakaan kala SMA dan kini kerja di Kedai Pidi’s,
Rangkaian upacara peringatan HUT ke 79 Kemerdekaan RI kaum difabel tersebut ditutup dengan doa yang dipimpin Ketua Yayasan Komunitas Aura Lentera Baanyuwangi, Nurhadi Windoyo.
Selain dibawakan dalam bahasa Arab, mantan Ketua Pertuni yang piawai bermain elekton dan komputer braille ini memanjatkan doa kepada Gusti Yang Maha Agung dengan bahasa Indonesia agar negeri ini kian peduli pada orang cacat, tidak sekedar membangun infrastruktur tetapi membuat regulasi dan empati pejabatnya untuk tidak berkhianat pada pahlawan bangsa dengan mengisi pembangunan di berbagai bidang.
Sementara Divisi Program Aura Lentera Banyuwangi, Indah Catur Cahyaningtyas mengungkapkan kegiatan yang digelar diikuti perwakilan organisasi disabilitas seperti PPDI, HWDI, Pertuni, DMI, Gerkatin, Difawangi, Taliwangi dan pemerhati kaum difabel sepeti JRKBB,JRKI dan Komunitas Gotongroyong’45.Selain berdiri 4-5 orang duduk di kursi roda.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas Peraturan Bupati (Perbup) Unit Layanan Disabilitas dengan menghadirkan nara sumber Kabid Ketenagakerjaan pada Disnakertrantrian Kabupaten Banyuwangi Dra. Sutjiati dan Dr.Hary Priyanto yang sedang melakukan penelitian Kebijakan Publik buat Difabel.
Agenda selanjutnya adalah bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyuwangi untuk menggelar program Sosialisasi Pemilihan Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) dan Bupati – Wakil Bupati Banyuwangi tahun 2024 untuk kaum disabilitas yang dihadiri oleh Plh Ketua KPU Banyuwangi, Edi Syaiful Anwar sebagai dan Divisi Sosialisasi Pendidikan Partisipasi Masyarakat dan SDM, Enot Sugiharto.
“Kok pas 17 Agustus ya sekalian upacara dulu dimulai pukul 09.45-10.17 dengan bendera merah putih sudah berkibar gagah. Semoga niat baik para orang baik menghasilkan hal yang baik buat kaum difabel khususnya dan bangsa pada umumnya. Dan senang mereka akan terus ajak diskusi dengan fasilitas mandiri, CSR atau APBD untuk wujudkan program negara ini!” pungkas aktivis perempuan Banyuwangi tersebut.///////












