Letkol Hafidz menjelaskan bahwa penanaman mangrove dipilih karena manfaatnya yang luar biasa dalam mengatasi perubahan iklim. “Mangrove memiliki kemampuan enam kali lebih efektif mengikat karbon dioksida (CO2) dibanding tanaman lainnya. Ini adalah langkah strategis untuk mendukung program nasional dalam mitigasi perubahan iklim,” ujarnya.
Selain itu, pelepasan tukik dilakukan untuk mendukung keberlanjutan populasi penyu, yang semakin terancam akibat kerusakan habitat dan pencemaran laut. “Tukik yang dilepas diharapkan dapat kembali ke perairan ini di masa mendatang, menjaga keseimbangan ekosistem laut Banyuwangi,” tambah Letkol Hafidz.
Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Dandim 0825/Banyuwangi, Letkol Arh Joko Suroyo, Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah serta jajaran Forkopimda dan instansi terkait lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi yang kuat dalam menjaga lingkungan Banyuwangi.
Penanaman mangrove dan pelepasan tukik ini menjadi salah satu agenda penting dalam Lattek Wira Jala Yudha XXIII/2025. Danlanal berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam menjaga ekosistem pesisir yang berperan penting bagi kehidupan.///////