“Sekarang literasi mudah diakses. Cukup buka media sosial BPJS Kesehatan, bisa follow Instagram @infojknbwi atau TikTok @infojkn.banyuwangi. Jangan sampai termakan hoaks yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain,” tegasnya.
Selain itu, masyarakat juga didorong ikut mengawasi layanan kesehatan dan melaporkan jika menemukan hal yang tidak sesuai di fasilitas kesehatan. Laporan peserta, kata Titus, menjadi masukan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Kami menyiapkan berbagai kanal pengaduan seperti Care Center 165, layanan WhatsApp PANDAWA di 08118165165, serta Aplikasi Mobile JKN. Dengan wilayah kerja seluas Banyuwangi hingga Situbondo, partisipasi peserta sangat berarti untuk menjaga mutu layanan,” jelasnya.
Titus menutup pesannya dengan ajakan agar seluruh peserta JKN terus memelihara semangat gotong royong dan solidaritas sosial.
“Program JKN ini adalah warisan gotong royong bangsa yang harus kita jaga bersama. Dengan membayar iuran tepat waktu dan menjadi agen edukasi bagi sesama, kita semua telah ikut menjadi pahlawan di bidang kesehatan,” pungkasnya.










